PROFIL POTENSI DESA

20 Juli 2023 11:16:10

admin

200 Kali dibaca

      Desa Jepang ialah sebuah desa yang terkenal dengan kearifan local akan tradisi rebo wekasan dan sentral anyaman bambu. Desa ini terletak di kec Mejobo Kab Kudus yang mana terdapat berbagai kearifan local akan tradisi rebo wekasan dan anyaman bambu. Desa Jepang dikenal dengan berbagai potensi diantaranya potensi akan peninggalan sejarah, potensi budaya dan potensi akan pembelajaran keagamaan. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Indarto selaku kepala Desa Jepang menuturkan bahwa Desa ini terdapat berbagai potensi diantaranya potensi akan sejarah di buktikan dengan adanya Masjid Wali Al-Makmur. Adanya tradisi rebo wekasan yang bertepatan pada akhir bulan Safar yang ditandai dengan turunnya seribu penyakit yang pelaksanaannya ditandai dengan adanya grebek besar tradisi rebo wekasan (pembagian air salamun) Desa Jepang ditandai dengan adanya shalat Sunnah tolak balak dilanjut dengan selametan atau hajatan.9. Desa Jepang memiliki berbagai tradisi yang sangat kental dengan memadukan unsur budaya kerajinan anyaman dan tradisi rebo wekasan. Tradisi rebo wekasan ditandai dengan kegiatan berdoa, selamatan kirab budaya hasil bumi perkenalan kerajinan anyaman diakhiri dengan haul Arya Panangsang yang pernah singgah di Desa Jipang sewaktu itu yang diadakan di Masjid Wali alMakmur. Desa Jepang Mejobo Kudus dikenal akan berbagai potensi. Adapun potensi utama Desa Jepang meliputi potensi budaya/ tradisi, potensi sejarah, potensi keagamaan. Perihal tersebut dipaparkan oleh Indarto sebagai kepala Desa Jepang. Jipang atau Jepang pendem dikenal masyarakat akan banyaknya potensi yang ada. Disini ada potensi kesejarahan dengan wujud terbentuknya Masjid wali al-Makmur, ada kebudayaan tradisi rebo wekasan di des aini, selain itu ada juga potensi terkait religiusitas (keagamaan, selametan).10 Hal tersebut juga diperkuat pendapat dari Bapak Chamdan selaku modin Desa jepang. Awal dari desa ini dikenal dengan istilah Desa Jipang yang tidak bisa terlepas dari peran Arya Penangsang yang singgah disini (pondok) yang berada di selatan desa ini kemudian dikenal dengan Masjid Wali al-Makmur. Raden Arya Panangsang singgah di pondok sambil melaksanakan shalat dan mendirikan masjid tersebut sebelum menuju ke kediaman Sunan Kudus. Disini juga dikenal akan sentral anyaman bambu tradisional, ada banyak ragam kerajinan anyaman tersebut mas seperti ekrak, tampah, kurungan (kendang) ayam dan bhurung, kere, gedek, kalo, tempat lampu. Paling akhir adanya tradisi rebo wekasan atau rebo pungkasan yang setiap tahun dirayakan dengan kirab budaya maupun haul Raden Arya Panangsang ditandai pada akhir bulan safar jatuh pas hari Selasa malam Rabu tanggal 6 Oktober 2021. Masyarakat desa melakukan shalat sunnah, selametan dan tahlilan, namun tidak adanya kirab budaya keliling karena pasca covid. Tradisi keagamaan desa ini identik dengan kegiatan keagamaan, muslimatan, pengajian akbar yang digelar setiap tahunnya.11 Desa Jipang atau Jepang pendem terkenal akan sentral anyaman dan kearifan lokal. Berdasarkan pemaparan dari kades dan Bapak Chamdan selaku sesepuh desa dijelaskan bahwa des aini memiliki tiga potensi yang dikenal dengan tradisi rebo wekasan, kesejarahan Islam ditandai berdirinya Masjid Wali Al-Makmur (segi bangunan berarsitek Hindu Islam), dan potensi agama ditandai banyaknya kegiatan keagamaan (muslimat, ngaji sore di Masjid Al-Makmur dan Ngaji Masjid Al-Amin). Desa Jepang atau sentral anyaman bambu menjadi bagian dari kegiatan ekonomi bagi masyarakat setempat. Terdapat berbagai macam kerajinan anyaman bambu yang ada di Desa Jepang meliputi pengrajin tampah, pengrajin sapu, pengrajin sangkar ayam dan burung, pengrajin eblek atau kere. Adapun para pengrajin anyaman yang ditemui penulis sewktu penelitian di desa ini meliputi Suratni (pengrajin tampah tambir), Ngadiran (Sangkar ayam atau burung), Sumarni (pengrajin anyaman eblek dan kere). Sewaktu observasi ditemui bahwasannya para pengrajin terhubung satu sama lain dan kompak dalam menjual dan memberikan harga serta adanya gabungan paguyuban kerajinan anyaman bambu di desa ini. Hal ini juga diperkuat pendapat dari Suratni (pengrajin anyaman tampah dan tambir); dia mengatakan bahwa adanya perkumpulan para pengrajin di desa. Beliau membantu mengelola dan mengarahkan kami terkait teknik pemasaran dan pemberian harganya. Surani (Pengrajin tampah tambir) menjelaskan bahwa; Di sini kami memakai bahan baku bambu dan teknik penganyaman yang penuh dengan kesabaran. Sebenarnya tradisi anyaman bambu ini diturunkan dari nenek moyang kami. Bahan yang digunakan dengan bambu apus dan teknik penganyaman guna pemenuhan kebutuhan hidup.12 Hal ini juga di sampaikan oleh saudara Ngadiran (pengrajin sangkar ayam atau burung) yang menjelaskan bahwa semua warga Desa Jepang yang bekerja sebagai pengrajin saling kerjasama dan berkolaborasi satu sama lain. Kami dipimpin oleh Bapak Aziz ketua paguyuban kerajinan anyaman terdapat berbagai manfaat yang kami rasakan. Disini kami mendapat tambahan penghasilan uang dan melestarikan tradisi sesepuh kami. Alhamdulillahnya kami mampu membantu penghasilan keluarga, dan pelestarian budaya yang ada seperti ikut kegiatan kirab budaya rebo wekasan.13 Kerajinan anyaman bambu menjadi salah satu kerajinan yang secara turun temurun ditularkan para sesepuh atau nenek moyang Desa Jepang. Anyaman ini dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat desa ada juga yang dijadikan sebagai sampingan. Terdapat berbagai macam hal yang dirasakan masyarakat diantaranya semangat kekeluargaan, saling tolong menolong, menambah penghasilan dan mendapatkan uang guna pemenuhan kebutuhan hidup. Sumarni (pengrajin anyaman eblek dan kere) juga menuturkan hal yang serupa; Kerajin anyaman bambu menjadi kerajinan andalan desa ini, kami diajarkan sebagai pengrajin anyaman oleh nenek moyang kami. Seperti halnya yang dipaparkan Ibu Sumarni yang pada saat di wawancarai menjelaskan terdapat berbagai hal yang diajarkan oleh nenek kami dimulai teknik anyam dengan tangan, mula-mula pilihlah bambu apus dengan ukuran kurang lebih 1,5 meter, bilah jadi beberapa bagian dengan ukuran tersebut kemudian di jemur hingga kering selama satu hari baru bisa digunakan untuk menganyam. Penganyaman kerajinan eblek dan kere tiap harinya bisa menghasilkan masing-masing 2 buah dengan harga jualnya mencapai Rp 25.000 perbijinya. Dengan ini kami merasa kerajinan anyaman bambu bisa menambah penghasilan dan pemenuhan kebutuhan hidup. 14 Penulis dapat menyimpulkan bahwa Desa Jepang memiliki tiga potensi utama diantaranya tradisi rebo wekasan ditandai dengan adanya kirab budaya dan pengrajin anyaman bambu, potensi akan sejarah terlihat dalam Masjid Wali Al-Makmur pembangunan yang berasitektur mirip Masjid Sunan Kudus Hindu dan Islam, potensi anyaman bambu bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Desa ini kaya akan sentral anyaman bambu terdapat berbagai macam kerajinan anyaman seperti kerajinan tampah tambir, sapu, sangkar ayam atau burung, eblek dan kere. Para pengrajin anyaman bambu menggunakan bambu apus sebagai bahan utamanya, ketrampilan yang ada, ketelatenan, keahlian dalam menganyam. Dengan ini para pengrajin bisa berpenghasilan, pelestarian kebudayaan nenek moyang, maupun meringankan beban keluarga.

 

Peta Desa

Statistik

Agenda

Untuk sementara belum ada Data Agenda yang dapat ditampilkan

Pemdes Jepang Kembali Menyelenggarakan Giat Lelang
Waktu:26 Juli 2023 08:30:00
Lokasi:Aula Desa Jepang
Koordinator:

Galeri

Aparatur Desa

Back Next

Media Sosial

Peta Lokasi Kantor

Alamat:Jl. Suryo Kusumo, Jepang 59381
Desa :Jepang
Kecamatan:Mejobo
Kabupaten:Kudus
Kodepos:59381
Telepon:085926316516
Email:jepang@kuduskab.go.id

Statistik Pengunjung

Hari ini:34
Kemarin:130
Total:52.971
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:3.19.79.221
Browser:Mozilla 5.0

APBD Desa

APBDes 2023 Pelaksanaan

PENDAPATAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 2,001,200,000Rp. 2,001,200,000
100%

BELANJA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%

PEMBIAYAAN

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 800,000Rp. 800,000
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 200,000Rp. 200,000
100%

Hasil Aset Desa

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 1,000,000Rp. 1,000,000
100%

Dana Desa

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 2,000,000,000Rp. 2,000,000,000
100%

APBDes 2023 Pembelanjaan

BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA

Anggaran

|

Realisasi

Rp. 500,000Rp. 500,000
100%